Sistem Informasi Psikologi
Menurut Gaol (2008), sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan
pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi
formal.
Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi
penggunanya.
Contoh 1:
Sesuai dengan pengalam saya sebagai mahasiswi psikologi, sistem informasi
berguna untuk bidang psikologi. Misalnya, ketika saya mempelajari salah satu
tes inventori yaitu papikostik. Tes tersebut menggunakan teknologi komputer
untuk mempermudah jalannya tes dan skoringnya, serta mudah untuk melihat
diagramnya. Hasilnya akan menjadi lebih jelas di banding dibuat secara manual.
Contoh 2:
Seperti yang kita ketahui, internet memberi beragam informasi.
Informasi yang ditampilkan mencakup berbagai ilmu, tak terkecuali ilmu
psikologi. Kita banyak menjumpai psikotes yang tercantum di internet dan dapat
kita kerjakan secara online. Hal ini dapat menambah pengetahuan dan membantu
pengguna internet untuk mempelajari seperti apa psikotes itu. Menurut saya,
selain memberikan sisi positif, hal ini juga mengandung sisi negatif karna
tidak seharusnya psikotes tersebar luas di internet mengingat sifatnya yang
rahasia dan tes tidak didampingi oleh tenaga profesional selain itu, hasilnya
belum tentu akurat.
Contoh 3:
Selain dapat mengerjakan psikotes secara online, kita dapat melihat cara
pengerjaan dari tes-tes psikologi. Misalnya, tes wartegg, Tes DAP, BAUM,
dan HTP yang kini sudah banyak tertera di internet dan dapat dengan mudah kita
akses. Selain dapat mengetahui cara pengerjaannya dengan baik, hal ini juga
dapat memberikan penjelasan-penjelasan dr tes tersebut. Seperti psikotes,
meskipun membawa manfaat agar kita menambah pengetahuan, namun hal ini juga
tidak seharusnya ada, karna tes ini bersifat rahasia jadi tidak seheusnya
tersebar luas dan bebas.
Sumber : Gaol, C.J.L
(2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.