Senin, 06 Juli 2015

Terapeutik

1.    1.   Gangguan apa yang terjadi pada klien?
Berdasarkan jurnal tersebut, klien adalah pasien dari RSJ Provinsi Riau. Data yang diperoleh dari RSJ Provinsi Riau juga menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap tiap tahun mengalami peningkatan, sedangkan jumlah pasien rawat jalan cenderung tetap / tidak terlalu banyak berubah. Menurut Kepala Ruangan Kampar RSJ Provinsi Riau, peningkatan jumlah penderita gangguan jiwa ini disebabkan oleh latar belakang pasien itu sendiri. Hal ini bisa dikarenakan lingkungan tempat tinggal yang tidak baik, kondisi sosial ekonomi yang semakin hari semakin sulit, kondisi keluarga yang tidak harmonis, serta masalah pendidikan yang semakin hari kurang mendapat perhatian

2. 2.      Metode terapeutik apa yang digunakan?
Proses pemulihan pasien gangguan jiwa di RSJ Provinsi Riau biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu terapi medik yang menggunakan obat-obatan dan terapi non medik yang menggunakan komunikasi terapeutik. Komunikasi yang digunakan dalam proses pemulihan dalam dunia kesehatan terutama dalam keperawatan jiwa dikenal dengan sebutan Komunikasi Terapeutik. Komunikasi terapeutik merupakan hal yang utama dalam perawatan pasien, begitu juga dalam keperawatan jiwa. Dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat membantu memperbaiki masalah yang dialami pasien secara berangsur-angsur.

3. 3.      Apa saja peran dari orang-orang rela merawat, dalam melakukan terapeutik?
Dari contoh kasus yang telah dijabarkan diatas, peran utama tertuju pada perawat yang merawat pasien pada RSJ tersebut. Untuk melakukan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus memiliki keterampilan yang memadai dan memahami dirinya sendiri, sehingga perawat dapat menghadapi dan menghargai keunikan pasien. Dengan cara perawatan yang efektif diharapkan perawat dapat membantu permasalahan yang dihadapi pasien dan permasalahan tersebut berangsur-angsur akan membaik. Setelah membaik dapat kembali kepada kehidupan normalnya.

4.4   Hambatan apa yang terjadi dalam melakukannya?
faktor penghambat pelaksanaan komunikasi terapeutik adalah kondisi psikis pasien seperti kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri-sendiri, lalu kondisi perawat yang tidak semua mempunyai keterampilan yang memadai dan memahami dirinya dengan baik dengan harapan perawat dapat menghadapi, mempersepsikan, bereaksi, dan menghargai keunikan pasien. Hambatan lainnya adalah bahasa, dan lingkungan.

5.     5.  Dampak apa saja yang menandakan bahwa klien mengalami pemulihan?
Terjadinya gangguan jiwa ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi diantaranya perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari menjadi terabaikan. Setelah dilakukannya terapi, klien pada RSJ berangsur-angsur mulai dapat percaya dengan orang lain, tidak menghindar dari orang lain lagi.

Dapus:

Syahroza, Afdanisa dan Welly Wirman. KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DALAM PEMULIHAN PASIEN GANGGUAN JIWA JENIS ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI RIAU.