Kamis, 18 Oktober 2012

ILMU BUDAYA DASAR


ILMU BUDAYA DASAR
                                  MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.  LATAR BELAKANG

Tanggung jawab merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu yang ada di muka bumi ini. Kewajiban tersebut tidak hanya kepada diri sendiri melainkan juga kepada setiap individu atau suatu element tertentu yang ada disekitar kita. Dimana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar yang terdapat di dalam diri manusia. Oleh karenanya setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu  ada  dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa lepas dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab antara individu berbeda.
Tanggung  jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan hati kita yang pada dasarnya mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal yang positif.


1.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian yang kita peroleh sehari-hari untuk kata “pertanggungjawaban” dari kata “tanggung jawab” yaitu beban psikis (kejiwaan) yang melandasi pelaksanaan kewajiban (atau dalam melakukan kewajiban) dari tugas tertentu
Kesanggupan seseorang terhadap suatu tugas wajib disebut kewajiban, akan berakibat suatu celaan atau menerima akibat tertentu jika tidak dilaksanakan. Apabila meninggalkan tugas wajib dapat diartikan melupakan kewajiban atau tak bertanggung jawab.
 Contoh: misalnya seorang guru sudah sanggup menerima tugas mengajar sebuah mata pelajaran disuatu kelas, maka untuk itu ia akan menerima imbalannya. Kalau ia tidak melaksanakan tugas tadi (wajib) maka tanggung jawab moralnya dianggap rendah atau bahkan disebut tak punya tanggung jawab moral. Jadi dengan adanya kewajiban itu ia memiliki tanggung jawab karena ia melkukan tugas wajib sehingga pernyataan bahwa ia tidak punya kewajiban berbeda dengan ia tidak punya tanggung jawab sebab ada orang yang punya tugas wajib tetapi dapat pula dilakukan tanpa tanggung jawab.


Makna Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang  tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Contoh: anda seseorang mahasiswa,  kewajiban anda adalah belajar. Bila anda belajar makahal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban anda.berarti pula anda telah bertanggung jawab atas kewajiban anda. Sudah tentu, bagaimana kegiatan belajar anda itulah kadar pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian andamendapat nilai C,atau B maka nilai C atau B itulah kadar pertanggung jawaban anda. Anda malas belajar dan anda sadar akan hal itu tetapi anda tidak mau belajar dengan alasan capek segan dan lain-lain. padahal anda menghadapi ujian.itu berarti bahwa anda tidak bertanggung jawab.

















Text Box:          MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB                       
\
Text Box: TANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRI    SENDIRI                                   
                                                                                                                                                                              
Text Box: TANGGUNG JAWAB TERHADAP KELUARGA                                                                                               
                                               

Text Box: TANGGUNG JAWAB  TERHADAP MASYARAKAT                                                                                                                                  

                                      
Text Box: TANGGUNG JAWAB TERHADAP BANGSA/NEGARA                                                                                                                                  

                                                                                                                                  


 



                                                                                                                                                                         


2.    MACAM-MACAM TANGGUNG
Macam-Macam Tanggung Jawab    
Manusia berjuanguntuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain.  Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan Tuhan. Berikut ini merupakan Macam” Tanggung Jawab yaitu :

  • Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri : yakni menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Contoh : Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadiaan itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan Tanggung Jawab sendiri akan kelengahannya.

  • Tanggung Jawab terhadap Keluarga : Keluarga Merupakan masyarakat kecil. setiap anggota Keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Contoh : Seorang ayah Bertanggung Jawab terhadap keluarganya dengan Mencari Nafkah agar anak dan Istrinya dapat Hidup Bahagia, sehat, tentram, dan Hidupnya dapat Terpenuhi .

  • Tanggung Jawab terhadap Masyarakat : Pada hakekatnya Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan Manusia lain. dengan demikian manusia merupakan anggota Masyarakat yang tentunya mempunyai rasa Tanggung Jawab agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Masyarakat tersebut. Contoh : Seorang RT harus bertanggung Jawab menyelesaikan masalah apabila anggotanya / warganya mengalami Perselisihan dengan warga lain.

  • Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara : Bahwa setiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara. Contoh : Dalam Novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.

  • Tanggung Jawab terhadap Tuhan : Tuhan Menciptakan manusia di Bumi ini bukanlah tanpa Tanggung Jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar bertanggung Jawab langsung terhadap Tuhan. sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab Suci melalui berbagai macam Jenis Agama. Menerima hukuman diakhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di Dunia ini. Contoh : seorang Birawati dengan Ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan Hukum-Hukum yang ada pada Agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdi diri kepada Tuhan demi rasa Tanggung Jawabnya. Dalam rangka memenuhi Tanggung Jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat Manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan. 





















 








Text Box: CONTOH PENGORBANAN                Text Box: CONTOH PENGABDIAN                                                                                                                                                 
                                                                                                                                                 

3. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

a. Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian juga berarti berbuat sesuatu terhadap orang lain tanpa meminta imbalan atas jasanya tersebut. Pengabdia biasanya murni datang dari hati nurani bukan dari paksaan ataupun perintah seseorang.

Contoh Pengabdian:
Kesediaan seorang guru sekolah dasar ditempatkan di pelosok terpencil daerah transmigrasi, adalah pengabdian yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena ia mengajar di s
ana tanpa menerima gaji dari pemerintah, tanpa diurus oleh pihak berwenang usul pengangkatannya, ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan masyarakat / bangsanya. la hanya menerima penghargaan dan belas kasihan dari masyarakat setempat. Pengorbanan yang ia berikan berupa tenaga, pikiran, waktu untuk kepentingan anak didiknya.

Seorang dokter menjadi dokter disebuah desa terpencil tanpa diberi gaji ataupun tunjangan lainnya. Tetapi, beliau dengan senang hati  tetap menjadi dokter di desa tersebut karna dia sangat mengabdi pada pekerjaannya sebagai seorang dokter dan juga mempunyai rasa kepedulian terhadap kesehatan yang sangat besar.

b. Pengorbanan

Pengorbanan adalah pemberian yang di dasarkan atas moral yang tulus dan ikhlas. Pengorbanan di serahkan secara ikhlas tanpa pamrih apapun. Biasanya dalam bentuk pemberian sesuatu terhadap orang lain.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jclas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.

Contoh Pengorbanan: pengorbanan untuk beramal, berarti kita tidak memakai semua uang saku kita untuk jajan saja, bahkan dapat di pergunakan yang lebih bermanfaat yaitu beramal. Ini adalah salahsatu contoh kecil, contoh lainnya yaitu pengorbanan para Pahlawan kepada bangsa dan negara ini yang mengusir para penjajah demi kemerdekaan bangsa Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA

1.     Suyadi, M.P., Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar,
Universitas Terbuka, Jakarta, 1985.
2.     Hartono, Drs, dkk., Ilmu Budaya Dasar, CV. Pelangi, Surabaya, 1986.
3.     Samsurizal, Ilmu Budaya Dasar, Nur Cahya, Yogyakarta, 1987.
4.     Mochtar Hadi, Ilmu Budaya Dasar, UNS, Surakarta, 1986.
5.     M. Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar, Suatu Pengantar,
PT. Eresco, Bandung , 1987.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar